Dampak Lain (Lagi) Kenaikan BBM 1 Oktober 2005
Dampak lain (lagi) dari kenaikan bbm :
- Di Semarang, pasien rumah sakit jiwa bertambah banyak.
- Makan cuma 2 kali sehari dan bolos kantor 1 kali dalam seminggu untuk dapat hemat biaya hidup dan ongkos.
- Biasa naik bajaj jadi jalan kaki, biasa makan daging jadi makan ikan.
- Staf kerja yang golongan rendah semakin menjerit karena bbm naik.
- Semakin banyaknya jumlah pekerja yang di phk.
- Beban produksi UKM (Usaha Kecil Menengah) meningkat 15%.
- Gas (LPG) menjadi langka karena suplai menjadi tersendat.
- Rakyat miskin tidak akan terbayang untuk bisa punya rumah sendiri, walaupun rumah yang sangat sederhana sekali.
- PLN Maluku terpaksa memadamkan listrik di siang hari.
- Daya beli masyarakat menjadi turun.
- Pertumbuhan ekspor kerajinan semakin menurun, devisa negara berkurang.
- Ancaman busung lapar semakin besar.
- Pegadaian semakin ramai didatangi masyarakat.
- Orang miskin bertambah banyak.
- Kontraktor kecil menjadi sangat terpukul.
- Negara buang-buang uang sebesar 8 milyar Rupiah untuk sosialisasi tahap pertama kenaikan bbm.
- Masyarakat semakin tidak aman karena mobilitas patroli polisi menjadi menurun.
- Departemen Pekerjaan Umum menurunkan target pencapaian proyek pemerintah, pembangunan tersendat.
- Di Tulungagung, 50% angkutan bus tidak dapat beroperasi.
- Para supir taksi terancam dicerai oleh istrinya masing-masing.
- Perkiraan bertambahnya inflasi sebesar 2-3%.
- Mulai 13 Oktober 2005, Tarik KA Ekspress Jabodetabek naik 30%.
0 Komentar:
Post a Comment