Monday, May 28, 2007

Teman Yang Baik, Lebih Dari Segalanya

Setiap orang pasti mendambakan hidup yang tenang, tentram, sejahtera, dan sebagainya. Namun terkadang ada juga yang berdasarkan penilaian materi (uang, dan lain-lain). Sebenarnya, semua itu tidak cukup kalau kita hidup enak tapi dalam kesendirian. Yang kita butuhkan sebagai hal yang utama adalah memiliki teman yang baik untuk kita.

Teman yang baik akan memenuhi semua hal yang kita harapkan. Segala faktor yang berhubungan dengan hidup yang enak akan juga terpenuhi, karena dengan teman baik kita akan saling memenuhi. Teman baik itu bukan hanya sebagai teman saja, bisa juga suami atau istri kita. Bisa juga kalau kita sudah memiliki anak yang berusia dewasa, anak itu sebagai teman kita.

Semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi teman baik itu, utamanya adalah komunikasi. Dengan komunikasi itu kita bisa berinteraksi secara baik dengan orang yang menjadi teman baik kita. Dengan demikian, terciptalah kondisi seperti yang kita harapkan itu.

Namun jangan sampai salah memilih teman (terutama teman hidup). Salah-salah malah akan menjerumuskan kita kedalam lubang yang didalamnya kita terperangkap. Ketika kita sudah menyadari, bisa jadi hal itu sudah terlambat.

Apakah saya sudah menjadi teman baik untuk Anda?

Golongan Darah.Net

Golongan Darah.net adalah salah satu alternatif bagi kita yang suka mendonorkan darah kita untuk sesama. Ide mengelompokkan orang yang memiliki darah berdasarkan golongan nya (A, B, AB, O) sangat bagus. Ketika PMI kekurangan stok darah, maka kita bisa mencari mereka yang sudah terdaftar pada situs ini untuk dimintai kesediaannya mendonorkan darahnya. Pengelompokkan berdasarkan daerah tempat tinggal pun ada. Apalagi dijaman epidemik Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, PMI sepertinya tidak dapat mencukupi permintaan darah untuk pasien.

Sampai tulisan ini dimuat, sudah ada 233 orang bergolongan darah A yang terdaftar, 156 bergolongan darah AB, 304 bergolongan darah B, 428 bergolongan darah O. Apakah anda sudah terdaftar?

Membudayakan Sifat Malu

Malu. Itu adalah salah satu sifat dalam diri manusia. Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki sifat ini. Sifat malu ini selalu identik dengan sikap positif yang ditunjukkan manusia. Dengan adanya sifat malu ini maka manusia seperti mendapat penyaring filter dalam melakukan sesuatu bertindak. Sayangnya untuk para pejabat yang berkuasa di negeri ini, sifat malu ini belum menjadi suatu hal yang biasa. Bahkan cenderung kearah, istilah yang ada pada masyarakat, 'sudah putusnya urat malu'.

Namun apapun, terkadang sifat malu ini juga bisa berdampak negatif. Seperti yang ditunjukkan oleh masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat menjunjung tinggi sifat malu ini. Bahkan berita yang terakhir, Menteri Pertanian Jepang gantung diri satu jam menjelang pemberian keterangan mengenai skandal politik yang melibatkan menteri tersebut. Andai saja para pejabat di Indonesia bisa meniru 'sikap' ini (dalam hal yang lebih positif), alangkah indahnya iklam politik Indonesia.