Thursday, May 24, 2007

Tertahan Diangka Lima

Tidak ada alasan untuk tidak mengakui kekalahan Liverpool FC dari AC Milan pada final UEFA Champions League (UCL) 2006/2007. Liverpool tunduk dengan skor 1-2 dari AC Milan. Dengan demikian Liverpool FC tetap tertahan diangka lima pada koleksi juara UCL (terakhir direbut pada tahun 2005). Pertandingan yang tidak seperti dugaan para pengamat ini berlangsung cukup menarik, dimana kedua tim tidak bermain bertahan (AC Milan?). Namun kalau saja ada sedikit saja keberuntungan yang dimiliki Liverpool FC, mungkin hasil akhir akan lain. Tapi sudahlah, inilah sepakbola, dimana ada yang menang dan ada yang kalah. Walaupun sekeras mungkin Liverpool FC menyerang AC Milan pada babak kedua setelah tertinggal 0-1 diakhir babak pertama dengan gol yang menurut saya sedikit kontroversial karena ada "bantuan" tangan Filippo Inzhagi ketika mencetak gol. Wasit tetap mensahkan gol tersebut, dan game on.

Apapun hasil pertandingan dinihari tadi, tidak mengubah sedikitpun dukungan saya terhadap tim kebanggaan saya, yakni Liverpool FC. Saya pribadi harus menerima kekalahan tersebut walaupun berat hati ini untuk menerima. Malahan saya percaya kepada tim yang dikatakan sebagai "klub tradisional" oleh salah seorang pemain AC Milan dan ada juga yang menyebut tim ini sebagai klub kecil. Namun seperti kata sang kapten Steven Gerrard dengan nada menyindir, "prestasi yang cukup bagus untuk sebuah klub kecil yang bisa mencapai final UCL". Dimana UCL sendiri adalah sebuah ajang kejuaraan paling tinggi antara klub-klub sepakbola Eropa.

Secara keseluruhan, Liverpool FC bermain baik dinihari tadi. Hanya kurang sedikit keberuntungan saja. Dibabak kedua hampir sepanjang babak Liverpool mengurung AC Milan, yang berakibat cukup fatal ketika terus menerus menyerang dan akhirnya kecolongan oleh gol yang lagi-lagi dicetak oleh Inzaghi yang lolos dari perangkap offside. Dimenit 89, Liverpool FC memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 melalui gol yang diciptakan oleh Dirk Kuyt (gol pertama dan terakhir dia dalam musim UCL 2006/2007). Perpanjangan waktu selama tiga menit juga tidak membantu, akhirnya AC Milan berhasil menjuarai UCL 2006/2007. Selamat untuk AC Milan.

Titik terang menatap musim depan, permainan secara tim yang ditunjukkan Liverpool FC sudah sangat bagus. Tinggal yang dibutuhkan adalah sedikit keberuntungan dan penyerang yang memiliki naluri killer (>20 gol dalam semusim). Saya berharap musim depan akan lebih baik lagi, dan para pemain Liverpool FC tidak berlarut-larut dalam kepedihan akibat kalah di final UCL 2006/2007. Jalan masih panjang untuk dilalui dalam bisnis sepakbola. Lupakan kekalahan dan tatap masa depan gemilang bersama tangan dingin sang pelatih Rafael Benitez.

Walk on with hope in your heart, and you'll never walk alone.

4 Komentar:

All Blog Spots bilang...

nice blog

Naif Al'as bilang...

#1. Thx for visiting :)

Anonymous bilang...

Mas Naif, salam kenal ya :)

Senang sekali rasanya berkunjung ke rumah seorang Liverpudlian :)
Saya link ya blognya :)

YNWA!

Naif Al'as bilang...

@mas awan, terima kasih dan salam kenal juga. Link mas awan juga saya taruh di blog saya yah :)

YNWA bro !