Sunday, June 10, 2007

Migrasi Dari Blogger Ke Wordpress

Blog ini telah bermigrasi dari Blogger ke Wordpress. Mudah-mudahan dengan memakai account di Wordpress bisa menjadikan saya semakin produktif dalam menulis (walaupun tidak ada kaitannya antara Wordpress dengan produktifitas menulis).

Dan juga tidak lupa memberikan sub-domain untuk blog Wordpress saya ini. Terima kasih untuk Nurul Wibawa Cahya atas tulisannya mengenai masalah ini.



Alamat blog saya di Blogger



Alamat blog saya di Wordpress atau http://wp.naif.web.id









Powered by ScribeFire.

Friday, June 08, 2007

Percobaan Posting Blog Dengan ScribFire

Ini percobaan posting blog via ScribFire (salah satu extension dari browser Firefox). Saya mencoba dengan memasukan kategori untuk blogger.





Powered by ScribeFire.

Wednesday, June 06, 2007

Yahoo! Mail Kini Dengan Kapasitas Tidak Terbatas

Mungkin ini berita yang sudah lumayan basi. Gebrakan baru dalam persaingan email tidak berbayar. Yahoo! Mail kini tidak lagi membatasi kapasitas daya tampung pada inbox-nya.
Bisa dibilang juga sebagai sebuah revolusi dalam dunia maya. Setelah sebelumnya, sekitar 3 tahun lalu, Google dengan Gmail-nya membuat gebrakan dengan kapasitas inbox yang besar (1 GB pada awalnya, sekarang sudah 2.8 GB) yang diikuti juga oleh para pesaing yang lain seperti Yahoo!, Msn/Hotmail, dll.
Namun sayangnya, Yahoo! masih terkesan tanggung-tanggung dalam memberikan pelayanan, dengan tidak memberikan fitur seperti POP3 pada email gratisnya.
Tapi, jangan takut. Sepertinya Gmail juga akan memberikan kapasitas tanpa batas juga dalam waktu-waktu dekat ini sebagai respons atas gebrakan Yahoo! ini. Seperti yang kita sudah tahu, Gmail akan bisa lebih populer karena dengan adanya kapasitas email tanpa batas dan fasilitas POP3.
Kita tunggu saja, respons dari Gmail dan penyedia email tak berbayar lainnya.

Sumber gambar

Monday, May 28, 2007

Teman Yang Baik, Lebih Dari Segalanya

Setiap orang pasti mendambakan hidup yang tenang, tentram, sejahtera, dan sebagainya. Namun terkadang ada juga yang berdasarkan penilaian materi (uang, dan lain-lain). Sebenarnya, semua itu tidak cukup kalau kita hidup enak tapi dalam kesendirian. Yang kita butuhkan sebagai hal yang utama adalah memiliki teman yang baik untuk kita.

Teman yang baik akan memenuhi semua hal yang kita harapkan. Segala faktor yang berhubungan dengan hidup yang enak akan juga terpenuhi, karena dengan teman baik kita akan saling memenuhi. Teman baik itu bukan hanya sebagai teman saja, bisa juga suami atau istri kita. Bisa juga kalau kita sudah memiliki anak yang berusia dewasa, anak itu sebagai teman kita.

Semua hal yang dibutuhkan untuk menjadi teman baik itu, utamanya adalah komunikasi. Dengan komunikasi itu kita bisa berinteraksi secara baik dengan orang yang menjadi teman baik kita. Dengan demikian, terciptalah kondisi seperti yang kita harapkan itu.

Namun jangan sampai salah memilih teman (terutama teman hidup). Salah-salah malah akan menjerumuskan kita kedalam lubang yang didalamnya kita terperangkap. Ketika kita sudah menyadari, bisa jadi hal itu sudah terlambat.

Apakah saya sudah menjadi teman baik untuk Anda?

Golongan Darah.Net

Golongan Darah.net adalah salah satu alternatif bagi kita yang suka mendonorkan darah kita untuk sesama. Ide mengelompokkan orang yang memiliki darah berdasarkan golongan nya (A, B, AB, O) sangat bagus. Ketika PMI kekurangan stok darah, maka kita bisa mencari mereka yang sudah terdaftar pada situs ini untuk dimintai kesediaannya mendonorkan darahnya. Pengelompokkan berdasarkan daerah tempat tinggal pun ada. Apalagi dijaman epidemik Demam Berdarah Dengue (DBD) ini, PMI sepertinya tidak dapat mencukupi permintaan darah untuk pasien.

Sampai tulisan ini dimuat, sudah ada 233 orang bergolongan darah A yang terdaftar, 156 bergolongan darah AB, 304 bergolongan darah B, 428 bergolongan darah O. Apakah anda sudah terdaftar?

Membudayakan Sifat Malu

Malu. Itu adalah salah satu sifat dalam diri manusia. Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti memiliki sifat ini. Sifat malu ini selalu identik dengan sikap positif yang ditunjukkan manusia. Dengan adanya sifat malu ini maka manusia seperti mendapat penyaring filter dalam melakukan sesuatu bertindak. Sayangnya untuk para pejabat yang berkuasa di negeri ini, sifat malu ini belum menjadi suatu hal yang biasa. Bahkan cenderung kearah, istilah yang ada pada masyarakat, 'sudah putusnya urat malu'.

Namun apapun, terkadang sifat malu ini juga bisa berdampak negatif. Seperti yang ditunjukkan oleh masyarakat Jepang. Orang Jepang sangat menjunjung tinggi sifat malu ini. Bahkan berita yang terakhir, Menteri Pertanian Jepang gantung diri satu jam menjelang pemberian keterangan mengenai skandal politik yang melibatkan menteri tersebut. Andai saja para pejabat di Indonesia bisa meniru 'sikap' ini (dalam hal yang lebih positif), alangkah indahnya iklam politik Indonesia.

Thursday, May 24, 2007

Wanita Dan Pakaian Ketat

Maksud dari tulisan ini bukanlah untuk mendiskriminasikan seorang wanita, tapi bagaimana kita mencari jalan keluar dari permasalahan yang ditimbulkan apabila seorang wanita menggunakan pakaian ketat. Saya telah mengamati hal ini dari berbagai sudut ( termasuk dari sisi keluarga saya sendiri ).



Pada dasarnya wanita ingin dianggap lebih oleh lawan jenisnya. Mereka merasa akan lebih yakin jika lawan jenisnya memperhatikan mereka apabila mereka sedang berjalan. Namun disadari atau tidak cara berpakaian mereka yang ketat dapat menimbulkan masalah.



Masalah-masalah yang dapat ditimbulkan dari hal itu adalah salah satunya timbulnya niat jahat dari orang lain. Dengan berpakain ketat, berarti secara langsung atau tidak langsung berarti mengundang kejahatan ke dalam diri mereka. Mungkin kita sering baca di koran-koran atau melihat di televisi tentang banyaknya kasus pelecehan atau pemerkosaan terhadap wanita. Di salah satu acara di televisi, ada kata-kata penting yang sering diucapkan, yaitu, "Kejahatan terjadi bukan karena hanya niat dari pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan".

Dari kata-kata itu harusnya para wanita juga memperhatikan hal tersebut, bukannya justru mengundang kejahatan datang, salah satunya dengan menggunakan pakaian ketat.



Adapun hal lainnya adalah perasaan risih dari wanita tersebut, disadari atau tidak, terkadang juga suka timbul. Mengapa perasaan itu timbul ?, yang harus di perhatikan adalah KARENA PARA WANITA MEMAKSAKAN DIRI UNTUK MEMAKAI PAKAIAN KETAT. Karena untuk mengikuti tren mode yang ada. Memang sih. tidak ada salahnya apabila wanita mnegikuti tren mode, tetapi jika hal itu merupakan suatu keterpaksaan (tidak disadari)maka itu adalah suatu kerugian.



Dari segi psikologi, para wanita juga bersifat setengah-setengah, maksudnya adalah mereka itu mau berpakain ketat, tetapi tidak mau orang lain (lawan jenis) untuk melihat bagian tubuhnya jikalau pakaian mereka sedikit terangkat dibagian belakang, maka secara tidak sengaja orang yang duduk dibelakang mereka akan melihat, tetapi mereka buru-buru menutupinya ( walaupun hanya sebentar, karena akan terangkat lagi ). Itu artinya mereka masih setengah-setengah ( mau pakai pakaian ketat tetapi tidak mau menerima resiko apabila terangkat ). Kalau begitu mendingan sekalian saja mereka tidak memakai pakaian ketat, maka dengan itu mereka juga akan terbebas dari perasaan-perasaan was-was tadi.



Pesan dari saya, janganlah terlalu mengikuti mode (mode orang barat) jika kita masih ada perasaan risih ( setengah-setengah ). Karena mereka (orang barat) memang terbiasa hidup bebas, sehingga pakaian ketat tidak membuat risih mereka dan mereka bersikap cuek-cuek saja.



Demikianlah tulisan ini saya buat, maksud dari tulisan ini adalah menjadi sarana untuk intropeksi dan sekaligus KRITIK. Marilah kita membangun diri kita menjadi lebih baik lagi.

Terima kasih atas perhatiannya.



Tulisan ini adalah tulisan lama saya (sekitar tahun 2004, persisnya saya lupa). Tulisan ini juga pernah saya masukkan ke beberapa forum, baru teringat kemarin untuk memasukannya ke blog ini. Kalo ada saran dan kritik atas tulisan ini, sampaikan langsung melalui blog ini juga. Saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari kawan-kawan dan para pembaca. Terima kasih.

Tertahan Diangka Lima

Tidak ada alasan untuk tidak mengakui kekalahan Liverpool FC dari AC Milan pada final UEFA Champions League (UCL) 2006/2007. Liverpool tunduk dengan skor 1-2 dari AC Milan. Dengan demikian Liverpool FC tetap tertahan diangka lima pada koleksi juara UCL (terakhir direbut pada tahun 2005). Pertandingan yang tidak seperti dugaan para pengamat ini berlangsung cukup menarik, dimana kedua tim tidak bermain bertahan (AC Milan?). Namun kalau saja ada sedikit saja keberuntungan yang dimiliki Liverpool FC, mungkin hasil akhir akan lain. Tapi sudahlah, inilah sepakbola, dimana ada yang menang dan ada yang kalah. Walaupun sekeras mungkin Liverpool FC menyerang AC Milan pada babak kedua setelah tertinggal 0-1 diakhir babak pertama dengan gol yang menurut saya sedikit kontroversial karena ada "bantuan" tangan Filippo Inzhagi ketika mencetak gol. Wasit tetap mensahkan gol tersebut, dan game on.

Apapun hasil pertandingan dinihari tadi, tidak mengubah sedikitpun dukungan saya terhadap tim kebanggaan saya, yakni Liverpool FC. Saya pribadi harus menerima kekalahan tersebut walaupun berat hati ini untuk menerima. Malahan saya percaya kepada tim yang dikatakan sebagai "klub tradisional" oleh salah seorang pemain AC Milan dan ada juga yang menyebut tim ini sebagai klub kecil. Namun seperti kata sang kapten Steven Gerrard dengan nada menyindir, "prestasi yang cukup bagus untuk sebuah klub kecil yang bisa mencapai final UCL". Dimana UCL sendiri adalah sebuah ajang kejuaraan paling tinggi antara klub-klub sepakbola Eropa.

Secara keseluruhan, Liverpool FC bermain baik dinihari tadi. Hanya kurang sedikit keberuntungan saja. Dibabak kedua hampir sepanjang babak Liverpool mengurung AC Milan, yang berakibat cukup fatal ketika terus menerus menyerang dan akhirnya kecolongan oleh gol yang lagi-lagi dicetak oleh Inzaghi yang lolos dari perangkap offside. Dimenit 89, Liverpool FC memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 melalui gol yang diciptakan oleh Dirk Kuyt (gol pertama dan terakhir dia dalam musim UCL 2006/2007). Perpanjangan waktu selama tiga menit juga tidak membantu, akhirnya AC Milan berhasil menjuarai UCL 2006/2007. Selamat untuk AC Milan.

Titik terang menatap musim depan, permainan secara tim yang ditunjukkan Liverpool FC sudah sangat bagus. Tinggal yang dibutuhkan adalah sedikit keberuntungan dan penyerang yang memiliki naluri killer (>20 gol dalam semusim). Saya berharap musim depan akan lebih baik lagi, dan para pemain Liverpool FC tidak berlarut-larut dalam kepedihan akibat kalah di final UCL 2006/2007. Jalan masih panjang untuk dilalui dalam bisnis sepakbola. Lupakan kekalahan dan tatap masa depan gemilang bersama tangan dingin sang pelatih Rafael Benitez.

Walk on with hope in your heart, and you'll never walk alone.

Monday, May 21, 2007

Selangkah Menuju Enam



Tepat dua hari lagi menjelang menjelang final UEFA Champions League (UCL) 2006/2007 yang mempertemukan Liverpool FC (Inggris) dengan Ac Milan (Italia). Penulis sedikit merasa nervous menjelang pertandingan penting ini. Tim Liverpool FC yang menjadi andalan penulis akan berusaha memenangkan kembali piala UCL ini. Ajang ini juga menjadi ajang tanding ulang final UCL 2 tahun yang lalu, tepatnya musim 2004/2005, dimana Liverpool FC berhasil memenangkan pertandingan melalui drama adu penalti setelah tertinggal 0-3 terlebih dahulu di babak pertama. Namun dengan segala daya dan upaya yang tidak kenal menyerah akhirnya berhasil menyamakan keduduk menjadi 3-3 dalam waktu 6 menit dibabak kedua (lihat ilustrasi gambar). Dan pesan moral yang tercakup didalamnya adalah, seperti tulisan yang ada pada ilustrasi gambar diatas (Look At That Scoreboard And Never In Your Life Give Up), jangan pernah menyerah oleh keadaan kalau masih ada kesempatan. Itulah yang dilakukan oleh para pemain Liverpool FC ketika itu.

Harapan penulis, Liverpool FC dapat mengulang kejayaan pada dua tahun yang lalu dengan merengkuh piala UCL untuk yang ke 6 kalinya pada tanggal 23 Mei 2007 di Athena, Yunani.

You'll Never Walk Alone.

Ilustrasi gambar diambil dari account Photobucket milik saudara Iman.

Friday, May 18, 2007

Hari Kejepit Nasional

Dilema hari kejepit nasional (harpitnas) kembali terjadi pada bulan ini. Pemerintah sudah menetapkan bahwa tanggal 18 Mei 2007 sebagai hari cuti bersama (terutama untuk pegawai pemerintah). Diluar pegawai pemerintah, yaitu pihak swasta, tidak semua perusahaan menetapkan hari ini sebagai hari libur. Jadi aktivitas tetap ada, walaupun tidak semua perusahaan. Efek dari hal ini dengan jelas bisa dilihat dari segi berkurangnya kemacetan Jakarta pada hari ini. Lebih jauh lagi, efek yang ditimbulkan adalah berkurangnya produktivitas kerja dan jalannya roda bisnis pada hari ini (dan harpitnas-harpitnas yang lain).

Banyak orang yang senang dengan kondisi seperti ini, karena libur jadi lebih panjang (kamis – minggu). Tapi tidak semuanya senang, pastilah ada pihak-pihak yang dirugikan dengan kondisi ini. Seperti tulisan Paman Tyo , beliau bilang harpitnas ini sebagai hari 'pemaksaan' cuti nasional dari Pemerintah. Dengan adanya 'pemaksaan' ini, otomatis jatah cuti tahunan akan berkurang.

Namun apapun yang terjadi, roda bisnis tetap harus jalan, terlepas dari kontroversi cuti bersama yang ditetapkan oleh Pemerintah. Untuk penulis sendiri, hari ini justru hari yang penulis harapkan untuk tidak libur. Karena ada beberapa urusan penting yang harus diselesaikan hari ini.

Bagaimana menurut Anda?

Monday, May 14, 2007

Posting Blog Dengan Microsoft Office Word 2007

Percobaan pertama untuk memposting blog saya ini dengan menggunakan Microsoft Office Word 2007. Namun sayangnya tidak ada fasilitas yang mendukung pengkategorian (label) untuk blogger. Untuk sementara hanya baru itu aja salah satu kelemahan yang saya temukan.

Sunday, February 04, 2007

Sebuah Taman Air Bernama Jakarta (Bagian 1)










Tamasya Banjir Jakarta, Antara Tanah Abang - Kota

Sampai hari ini, banjir masih terus berlangsung di ibukota negara Indonesia, Jakarta. Malah cenderung ada peningkatan jumlah tempat dan volume banjir. Sore tadi sekitar pukul 16:00 WIB saya berkeliling sekitar Tanah Abang - Kota. Akses yang biasanya saya tempuh lewat kawasan Jati Baru, Tanah Abang, kini sudah tertutup oleh banjir. Sangat riskan bila dilewati oleh sepeda motor kepunyaan saya. Putar arah untuk melewati jalan alternatif seperti Jl. Lontar pun tidak bisa, karena kawasan tersebut juga sudah digenangi air setinggi paha orang dewasa. Akhirnya mau tidak mau saya memutar lewat Slipi menuju arah Semanggi dan berbelok melewati jalan Sudirman. Dijalur lambat saya pun berjalan pelan sambil melihat-lihat situasi sekitar. Yang pertama saya jumpai adalah masih adanya banjir di kawasan Bendungan Hilir. Lalu saya terus jalan menuju arah Dukuh Atas. Sempat saya memperlambat laju sepeda motor saya kembali ketika melintas di atas jembatan Dukuh Atas. Di terowongan dibawahnya air sudah hampir menutupi lampu lalu lintas.
Ketika saya sampai di Jl. MH. Thamrin, tepatnya di depan kawasan Sarinah, rupanya disana pun terendam air, sehingga tidak memungkinkan untuk dilewati kendaraan.
Berlalu terus sepeda motor saya, ketika melewati Istana Negara, saya sempat melihat ada sebuah mobil pemadam kebakaran terparkir disana. Mungkin itu untuk persiapan penyedotan air jika akhirnya Istana Negara pun terendam oleh banjir.
Jalanan sangatlah kondusif karena tidak terlalu ramai kendaraan yang ada, sehingga tidak ada kemacetan. Banyak juga lampu-lampu lalu lintas yang tidak berfungsi.
Melintasi Jl. Gajah Mada, air dari Kali Krukut sudah hampir meluber ke jalan raya. Hanya tinggal sejengkal saja, jika Bogor tetap 'berbaik hati' mengirimkan 'paket air' nya lagi, saya rasa banjir di daerah Kota tinggal menunggu waktu saja. Begitupula keadaan diseberangnya, tepatnya di Jl. Hayam Wuruk, tidak jauh berbeda.
Perjalanan pulang, sengaja saya melintasi Jl. Musi untuk tembus ke daerah Petojo yang aman dari banjir, sebagai jalan pintas menuju daerah Roxy. Kira-kira 200 meter menjelang ITC Roxy Mas, jalan raya sudah terendam dengan air bah. Kembali saya pun memutar sepeda motor saya melawan arah lalu berbelok ke kanan melewati Jl. Biak yang sampai saat sore tadi masih aman dari terjangan banjir.
Dari atas jembatan Tomang saya mengamati bagaimana daerah tersebut terkubur dengan air disekelilingnya, bahkan setelah menuruni jembatan tersebut kita sudah dihadang oleh air bah. Kesempatan ini banyak digunakan oleh orang-orang sekitar untuk mengais rejeki dengan memanfaatkan ojek gerobak untuk mengangkut sepeda motor melewati banjir. Namun saya kurang tahu berapa pastinya biaya yang dibutuhkan untuk menggunakan jasa dari ojek gerobak tersebut.
Saya memutuskan untuk pulang melewati Cideng lalu naik ke atas flyover Jati Baru. Baru dengan agak jelas saya mengetahui seberapa parah banjir yang menerjang daerah tersebut.
Sebelum akhirnya saya sampai dengan selamat ke rumah, daerah Petamburan, Tanah Abang dengan melewati Jl. KH. Mas Mansyur, belok ke kanan menuju Slipi kembali, saya menyempatkan diri untuk melihat keadaan di pasar Tanah Abang. Rupanya banjir dikawasan tersebut dimulai dari tempat gedung bioskop lama sampai dengan jalanan depan stasiun kereta api Tanah Abang yang juga tembus ke jembatan Jati Baru.
Banjir kali ini benar-benar parah melebihi banjir yang terjadi pada 5 tahun sebelumnya, yakni tahun 2002. Namun yang mengherankan, kenapa kita mau menjadi seperti keledai yang jatuh ke dalam lubang yang sama lebih dari dua kali. Rupanya, kemegahan kota Jakarta hanyalah tipuan mata belaka karena di dalamnya ternyata sangat kropos. Perencanaan Tata Kota yang tidak baik (atau tidak berjalan semestinya?) menjadi salah satu pemeran penting dalam musibah banjir tahun 2007 ini di Jakarta. Perlunya kesadaran dari Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dalam hal ini, serta juga peningkatan kesadaran masyarakat terhadap salah satu peran mereka juga (sampah?) dalam banjir ini.


Catatan: Sampai malam ini ketika tulisan ini dibuat, penulis hanyalah mengandalkan kekuatan
batere dari
komputer serta telepon starone untuk koneksi internet. Karena listrik dan telepon sudah memasuki hari ketiga tidak berfungsi.

Friday, February 02, 2007

Jakarta Banjir Lagi, Macet Dan Dapur Umum Hasilnya

Gambar 1 : Efek macet akibat banjir

Gambar 2: "Banjir" dapur umum disekitar lokasi banjir

Jakarta banjir lagi tahun ini, tidak ada penanganan banjir secara serius. Siapa yang mau disalahkan, rakyat atau pemerintah? Atau kedua-keduanya bersalah.
Tempat tinggal penulis tidaklah terkena banjir, namun terkena efek dari banjir tersebut yaitu listrik mati sejak sekitar pukul 1:30 dini hari tanggal 2 februari 2007.

Catatan
: Gambar diambil menggunakan kamera ponsel nokia 6275i. Lokasi disekitar tempat tinggal penulis. Di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.